Langsung ke konten utama

Wanita Sasaran Empuk Kekerasan Seksual

       Pemahaman masyarakat mengenai perempuan sering kali di tempatkan pada posisi kedua. Bahwa perempuan adalah sosok yang harus selalu tunduk dan patuh dalam segala hal. Bahkan dalam berbagai masyarakat / kalangan tertentu , beberapa nilai atau adat kebiasaan yang seakan tidak bisa lagi ditawar.

ini yang tepat untuk mereka (perempuan), dan Itu yang tepat bagi laki-laki”

     Konsep ini di tafsirkan sebagai gambaran bahwa pemegang kekuasaan saat ini menempatkan laki-laki sebagai kelompok mayoritas dalam sistem sosial tersebut. Berdasarkan dari hasil realisasi kebudayaan, ras, suku dan bangsa yang dominan menganggap perempuan hanya sebagai penghias. Akibatnya, pola pikir budaya patriaki yang mayoritas dianut dalam masyarakat akan kedudukan yang layak bagi perempuan,dan tak jarang perempuan menjadi kaum yang teraniaya menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kekerasan seksual terhadap wanita pada tahun 2017 meningkat sebesar 74% dari tahun 2016.  (Komnas Perempuan : 2018)

     Ada banyak faktor yang menjadi alasan terjadinya kekerasan seksual pada wanita. Namun, kali ini merupakan poin-poin dari kekerasan seksual pada wanita yang sangat jarang di ketahui oleh masyarakat namun sangat rentan terjadi tindakannya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan kekerasan seksual itu terjadi.

a.       Faktor infrastruktur dan transportasi
Loh,  kok faktor pemicunya bisa dikarenakan hal ini sih?

     Jika infrastruktur dan transportasi publik kurang memadai, bukan kah itu dapat menjadi pemicu untuk membuka peluang pada pelaku kekerasan untuk melakukan aksinya di tempat umum? Maka dari itu, bagi girls ingin berpergian, harus bersama yang mahram ya, kalau yang jomblo boleh bawa ayah atau teman perempuan asal jangan bawa mantan.

b.       Kurangnya pengetahuan mengenai seksualitas dari sisi sosial dan agama
     Membahas seksualitas dari permasalahan yang terus terjadi di masyarakat, peristiwa yang terjadi hari ini adalah cerminan dari kurangnya pemahaman masyarakat mengenai dampak yang akan terjadi dari kekerasan seksual, khususnya terhadap  wanita. Perlu di garis bawahi, pengalaman dan pengetahuan mengenai seksual haruslah di pelajari baik dari sisi sosial, lingkungan hingga pandangan agama agar menjadi bentuk muhasabah diri dan meningkatkan keimanan kita sebagai mahluk ciptaan-Nya.

c.       Minoritas ke perdulian terhadap kekerasan seksual pada wanita
     Kasus-kasus mengenai kekerasan terhadap perempuan saat ini masih kurang mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat karena keterikatan budaya yang menyebut bahwa kekurangan wanita adalah aib yang harus di tutupi oleh keluarga, mengkhawatirkan bahwa korban takut untuk di salahkan, sehingga lebih dari 90% kekerasan pada wanita tidak di laporkan ke pihak berwajib.  (voa indonesia : 2016)

     Berdasarkan dari fakta yang telah di paparkan, bukan berarti wanita hanya bisa diam dan tidak memiliki solusi atas permasalahanini. Beberapa hal ini bisa menjadi solusi dan tindakan yang bisa dilakukan Kaum wanita  untuk meminimalisir kekerasan seksual.
a.       Sikap
     Sikap ini sangat berkaitan dengan keyakinan, perbuatan, atau tindakan berdasarkan pendirian yang teguh, kuat atau kokoh. Dengan demikian, setiap remaja harus memiliki sikap yang teguh terhadap setiap faktor yang berpotensi melecehkan masa depan wanita.
b.       Penampilan
     Sering sekali pelaku pelecehan seksual berdalih bahwa mereka terdorong untuk melakukan pelecehan seksual karena penampilan. Terutama penampilan remaja perempuan yang kadang-kadang seakan mengundang orang lain untuk melecehkan mereka. Oleh karena itu setiap remaja, terutama remaja perempuan sangat perlu sekali untuk menjaga penampilan. Berpakaianlah sesuai dengan tata krama, agar tidak mengundang sebuah perlakuan pelecehan seksual.
c.       Keberanian
     Para remaja harus berani untuk melawan setiap bentuk pelecehan seksual yang terjadi dalam dirinya. Kelemahan para remaja, terutama para remaja putri adalah mereka ketakutan untuk melawan atau mengungkapkan pelecehan seksual yang terjadi pada dirinya. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, misalkan ancaman atau karena malu. Namun yang patut diperhatikan bahwa hal tersebut akan membuat mereka yang melakukan kekerasan seksual akan merasa aman karena sikap tertutup tadi.
d.       Ketegasan
     Setiap remaja berhak dan harus berani menyatakan ‘tidak’ atau menolak dengan tegas setiap faktor yang berpotensi untuk menimbulkan pelecehan seksual terhadap mereka. Patut diketahui, bahwa hanya dengan keberanian dan ketegasan, mereka akan terhindar dari kemungkinan menjadi korban pelecehan seksual.

e.       Kemampuan Membela Diri
     Tidak ada salahnya para remaja untuk memperlengkapi diri mereka dengan kemampuan membela diri, baik secara fisiologis maupun secara fisiologis. Dengan demikian mereka mampu membela diri dari bujuk rayu maupun kekerasan fisik dari orang lain yang ingin melecehkan mereka. Kemampuan membela diri juga akan meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk menghadapi berbagai serangan dan godaan, baik dari dalam maupun dari luar .

f.        Menghindari Daerah/Jalan Yang Gelap/ Sepi 
  Pelecehan seksual atau kejahatan pada umumnya terjadi karena terbuka kesempatan untuk melakukannya. Misalkan daerah yang gelap, sepi, atau jauh dari pusat perhatian orang lain sehingga pelaku merasa aman dan nyaman ketika melakukannya. Oleh karena itu, para remaja sebaiknya menghindari wilayah yang gelap atau jauh dari perhatian orang tersebut terutama ketika sendirian.
          






Komentar

  1. Perempuan adalah cermin, bagaimana sikap laki-laki tergantung sikap perempuan terhadap y. jadilah cermin yang baik untuk dirimu dan orang lain.
    Jika cermin mu telah baik, namun masih ada yang menggangu mu, kamu harus gunakan cermin itu untuk membela dirimu. Pecah kan kacanya lakukan sesuatu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Lambang IPM

BENTUK Segi lima ber ujung runcing menyerupai bentuk pena WARNA Kuning berarti Keagungan Putih berarti Kesucian Merah berarti Keberanian Hitam berarti Keabadian Warna Hijau menunjukkan agar ilmu yang didapatkan bermanfaat dan dapat mempertebal iman Gambar Matahari yang berwarna kuning Menunjukkan bahwa IPM adalah Keluarga Besar Muhammadiyah Kata IPM dicantumkam  menunjukkan nama Organisasi,  IPM Singkatan dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah Di tengah Bulatan Matahari terdapat gambar buku Berarti Pengetahuan. Atau bisa juga berarti Al-Qur’an yang suci (Putih) Dibawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-Qur’an, surat Al-Qolam : 1 yang berbunyi “ Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun” ( dalam tulisan Arab ) . Artinya : Nuun, Demi pena dan apa yang di tuliskannya. Tulisan Al-Qur'an tersebut ditulis dengan menggunakan huruf arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM berwarna merah. Merah berarti berani serta aktif menyampaikan dak

Fida Afif Ketua Umum PP IPM periode 2012-2014

Palembang – Muktamar IPM XVIII Palembang yang dilaksanakan sejak tanggal 25/11 hingga 28/11 ini telah menentukan ketua umum PP IPM periode 2012-2014 yakni Ipmawan Fida Afif dalam forum formatur. Formatur sendiri dipilih 9 nama formatur, dari 33 calon tetap formatur menjadi 9 nama formatur terpilih. 9 nama formatur terpilih itu sendiri adalah 1. Lesti Kaslati Siregar (PW IPM Sumut). 2. Ahmad Rosyidi (PW IPM Jawa Timur), 3. Ali Khamdi (PW IPM Jawa Tengah), 4. Daeng Muhammad Faisal (PW IPM Jawa Barat), 5. Fida Afif (PW IPM DIY), 6. Heriwawan (PW IPM Sulsel), 7. Ary Nurrohman (PP IPM), 8. Adi Saleh (PW IPM Nangroe Aceh Darussalam), dan 9. Fajar Febriansyah (PW IPM Sumsel).  Fida Afif terpilih menjadi Ketua Umum PP IPM  dalam rapat formatur, yang kemudian selanjutnya akan membahas susunan pengurus PP IPM periode Muktamar XVIII atau Periode 2012-2014. Total Suara dalam muktamar kali ini ada 800-an suara. Prosesi pemilihan sendiri dilakukan pada Kamis (29/11) Pagi hingga siang, dan p

Pelatihan Fasilitator dan Pemdamping 1

Pelatiahan Fasilitator dan Pendamping 1 (PFP 1) Puji syukur kepada Allah swt pimpinan wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Barat telah sukses melaksanakan pelatihan Fasilitator dan pendamping 1. kegiatan ini diselenggarakan pada kamis s/d minggu tanggal 19s/d 22 Februari 2015 di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah pontianak. Pelatihan ini diikuti oleh PD IPM Sintang, Ketapang, Mempawah, Sambas, Kota Pontianak, serta pimpinan ranting se-Kota Pontianak yang berjumlah 25 orang. PFP 1 kali ini mengambil tema menciptakan fasilitator tangguh berorientasi spirit keilmuan demi terbentuknya pelajar berkemajuan. Dalam pelatihan ini para peserta diberikan beberapa materi terkaiat seorang fasilitator. Dengan harapan para corp fasilitator yg dilantik di penghujung kegiatan dapat menjadi agen pendombrak disetiap daerah atau sekolahnya masing-masing. Dengan tujuan IPM dapat berkembang dan terus dikenal bahkandirasakan manfaat y oleh masyarakat khususnya para pelajar. pad